Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 23 Januari 2011

1A. Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara bahkan dunia. Misalnya dengan bertambahnya penduduk berarti harus bertambah pula bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dll.
Apabila pertambahan penduduk tidak dapat diimbangi dengan pertambahan fasilitas diatas akan menimbulkan masalah-masalah seperti bertambahnya tingkat penangguran, semakin meningkatnya tingkat kemiskinan, banyak anak usia sekolah yang tidak tertampung dan menimbulkan berbagai kejahatan atau kriminalitas lain.
Penambahan/pertambahan penduduk disuatu daerah atau Negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut:
  1. Kematian (Mortalitas)
    1. Tingkat Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR)
    2. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
  2. Kelahiran (Fertilitas)
  3. Migrasi
Migrasi merupakan akibat dari lingkungan alam yang kurang menguntungkan. Sebagai akibat dari keadaan alam yang kurang menguntungkan menimbulkan terbatanya sumber daya yang mendukung penduduk di daerah tersebut.
Langkah-langkah seorang migrant daam menentukan keputusannya untuk pindah ke daerah lain atau kawasan (areal) lain terlebih dahulu ingin mengetahui lebih dahulu faktor-faktor berikut:
·         Persediaan sumber alam
·         Lingkungan social budaya
·         Potensi ekonomi
·         Alat masa depan
Salah satu akibat dari migrasi adalah urbanisasi (migrasi dari desa ke kota) walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat mempengaruhi pola distribusi penduduk secara keseluruhan. Para urbanit kebanyakan terdiri dari golongan umur muda yang sangat produktif sertabanyak inisiatifnya.
Pertumbuhan kebudayaan dan kepribadian dimulai dari pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan di Indonesia. Berawal dari zaman batu sampai zaman logam. Menurut para ahli prehistoric, zaman batu terbagi menjadi:
  1. Zaman batu tua (Palaeolithikum), alat-alat pada zaman ini berbentuk lebih kasar, seperti kapak genggam.
  2. Zaman batu muda (Neolithikum), peralatannya lebih baik dan mereka memiliki kepandaian mengecor/mencairkan logam dari biji besi.
Beralih ke kebudayaan beragama, seperti kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam. Kebudayaan Hindu-Budha masuk ke Indonesia pada abad ke-3 dan ke-4 khusunya dipulau Jawa. Diantara keduanya, agama/ajaran Budha berpandangan lebih maju, karena agama Budha tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masyarakat. Namun, keduanya tetap berkembang berdampingan secara damai. Baik penganut Hinduisme maupun Budhaisme melahirkan karya-karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan/arsitektur, seni pahat, seni ukir maupun seni sastra.
Kebudayaan Islam telah dikembangkan di Indonesia sekitar abad ke-15 dan ke-16 oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut Wali Sanga. Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk Indonesia.
Selain itu, ada pula kebudayaan barat yang membawa agama Katolik dan Kristen Protestan. Agama ini biasanya disiarkan atau disampaikan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama melalui missie untuk agama Katolik dan zending untuk agama Kristen.
Kepribadian yang baik tercermin dari kebudayaan yang baik, begitu pula sebaliknya.  Dengan kebiasaan yang positif, setiap hal atau masalah yang kita hadapi menjadi lebih bernilai positif juga. Dengan membiasakan berpikir positif pun dapat membantu kita menjadi pribadi yang lebih baik untuk lingkungn masyarakat sekitar kita. Sehingga kita pun dapat membentuk sikap orang-orang disekitar kita juga lebih positif dan memperkuat tali persaudaraan bangsa Indonesia yang tidak sedikit penduduknya ini.


source: buku Ilmu Sosial Dasar (ISD) 


0 komentar:

Posting Komentar