Sejak aku berusia 5 tahun aku
tinggal bersama nenek dan kakek, saat sekolah SD teman-teman selalu mengejekku
dengan perkataan tidak mengenakan tetapi aku selalu bersabar sampai akhirnya
aku lulus SD dan melanjutkan SMP, hal serupa terjadi aku selalu sendiri
seolah-olah tidak ada yang mau berteman denganku, aku berpikiran apakah aku
bisa menjalani ini sendiri? Aku ingin punya teman dekat tetapi hal itu baru aku
dapatkan dibangku SMA. Ketika SMA semua berubah menjadi indah banyak
teman-teman banyak yang menganggap aku saudara mereka. Tetapi tanda tanya
selalu ada dibenakku ketika ada seorang lelaki mendekatiku (“orangtuaku dimana?
Kenapa mereka tidak pernah mengabari aku?”) (“yang aku ingat dulu ibu dan bapak
pernah bertengkat hebat didepan aku, sehingga itu membuat aku takut ketika ada
seorang lelaki yang mendekatiku). Akupun selalu bertanya kepada nenek tetapi setiap
kali aku menanyakan dmna orang tua ku mereka tidak pernah menjawab aku menanyakan
kepada tetangga – tetangga pun tidak ada yang memberikan jawaban yang pasti. Aku
selalu mencari dimana orang tua aku sekarang kenapa mereka tega meninggalkan
aku kenapa tidak pernah ada kabar?.
Sehingga pada suatu hari setelah
aku lulus d bangku SMA aku mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah disalah
satu perguruan tinggi swasta di jogja, tetapi karena nenek dan kakek tidak
mengijinkannya aku nekat berangkat dengan teman-teman SMA. Sampai dijogja aku
bingung karena tidak punya uang banyak, sehingga melamar kerja kesana kemari
untuk biaya hidup selama kuliah. Akhirnya akupun bisa menyelesaikan kuliahku
dengan hasil kerjaku sendiri. Selama 4 tahun aku kuliah aku tidak berani
berpacaran karena aku takut kejadian seperti yang aku ingat pada orangtuaku,
dan aku baru mendapat jawaban dimana orangtua ku setelah aku wisuda. Nenek selau
bertanya mana pacar/calon suami mu? Aku manjawab aku tidak pernah punya calon
kalau nenek tidak menjelaskan dimana ibu & bapak sekarang? Karena itu, nenek
menjelaskan semua yang terjadi pada orangtua ku. Ternyata mereka pergi ke luar
negeri (Turky) untuk menghindari hal-hal mitos yang diberitakan oleh mertua
ibuku, dan mitos itu memang tidak benar prinsip ibu & bapak sangat kuat
untuk tetap menjaga pernikahannya sampai hayat yang memisahkan. Setelah
mengetahui itu aku langsung merasa bahagia karena orangtua ku masih berada di
dunia ini, akupun menyusul mereka untuk mengetahui secara pasti bahwa mereka
masih mengingatku. Setelah tiba di Turky ternyata aku telah mempunyai adik 2,
aku merasa sedih kenapa aku harus ditinggalkan dirumah? Kenapa aku tidak di
ajak bersama mereka? Tetapi kekecewaan & kesedihan ini selalu aku buat
bahagia dihadapan mereka. Di turki aku bekerja sebagai seorang guru agama di
salah satu sekolah menengah pertama selama 5 tahun. Sampai usia ku melebihi
umur cukup untuk menikah aku masih belum mau untuk menikah. Tetapi, demi
kebahagiaan orangtuaku aku mau menurutinya walaupun aku tidak mencintai lelaki
yang mencintaiku.
0 komentar:
Posting Komentar